Panel surya monokristalin, charge controller, inverter, baterai, off-grid, grid tied. Apakah istilah ini asing untuk anda?
Tidak lagi bagi 15 orang peserta acara sesi info yang digelar oleh AIQSC berkolaborasi dengan IEC (Indonesia Environment – Energy Center) pada hari Sabtu 6 Agustus 2016. Peserta datang dari berbagai latar belakang termasuk sektor migas, energi trading, pabrik, dan juga mahasiswa.
Pembicara Azhar Kamal, seorang electrical engineer berpengalaman dan juga praktisi listrik tenaga surya Indonesia, membagikan pengetahuan yang lengkap mengenai sistem listrik tenaga surya dengan penjelasan yang cukup teknis, tetapi dengan bahasa yang bisa dimengerti untuk kalangan awam.
Acara sesi info juga dihadiri Bapak Nur Pamudji mewakili Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPLSA) yang ikut juga membagikan pengalaman beliau, sebagai penasehat PPLSA dan juga sebagai mantan Dirut PLN, mengenai kebijakan dan kendala pemerintah dan PLN dalam memproses penggantian meteran expor-impor untuk sistem panel surya grid-tied. Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap tercatat sudah memiliki sekitar 50 anggota yang sudah mengimplementasi listrik surya atap dan memiliki Facebook group bagi anggotanya untuk bisa saling belajar dan bertukar pengalaman.
Sesi info ditutup Azhar Kamal dengan presentasi menarik tentang penggunaan IoT (Internet of Thing) dalam sistem tenaga surya termasuk untuk secara otomatis memonitor pemakaian listrik dan produksi listrik surya, bahkan dapat juga untuk mengendalikan alat-alat listrik melalui aplikasi online atau melalui telepon genggam.
AIQSC akan membuka sesi info serupa di semua daerah di seluruh Indonesia. Untuk Bapak/Ibu yang tertarik mendapatkan informasi dari AIQSC, silakan daftarkan minat anda di sini.